Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 61 62 Pohon Keramat

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 61 62 Pohon Keramat Menyimpulkan Unsur Cerpen "Pohon keramat" Bab 3 Menyusun Cerita Pendek Semester 1 Buku Bahasa Indonesia Halaman 61 62 merupakan kunci jawaban mengenai Menyimpulkan unsur-unsur cerita pendek "Pohon keramat".

Kunci-Jawaban-Bahasa-Indonesia-Kelas-9-Halaman-61-62-Pohon-Keramat
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 61 62 Pohon Keramat

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 61 62 Menyimpulkan unsur-unsur cerita pendek "Pohon keramat" ini di buat untuk memberikan informasi jawaban alternatif pada siswa-siswi kelas IX sehingga adik-adik terbantu dalam menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 61 62 tersebut. Agar mendapatkan penjelasan yang memadai, berikut kami bagikan penjelasan kunci jawabannya di bawah ini. Selamat membaca.

Soal : 

Setelah kamu membaca cerpen "pohon Keramat", Simpulkan unsur-unsur cerpen dengan mengisi kotak yang disediakan.

Kunci Jawaban : 

1. Unsur : Latar

Simpulan dan bukti : 
Daerah kaki bukit yang subur

Kutipan cerpen:  
Bagi sawah-sawah di kampung saya, air tidak mesti diperebutkan. Gunung Beser memberikan air yang melimpah. Nama Gunung Beser sendiri berarti mengeluarkan air terus-terusan. Mata air yang berada di kaki gunung mengalirkan sungai yang lumayan besar. Sebagian air itu dialirkan ke kampung untuk memenuhi bak-bak mandi. Sisanya yang masih melimpah mengairi sawah dan kolam. Selain itu, masih banyak mata air kecil yang dipakai penduduk sebagai pancuran.


2. Unsur : Sudut pandang penceritaan

Simpulan dan bukti : 
Sudut pandang orang pertama (Saya)

Kutipan cerpen :  
Saya beberapa kali melihat para petani berburu berang-berang atau tikus. Mereka mengasapi seluruh lubang yang ditemui. Bila ada buruannya yang keluar, orang-orang mengejar sambil berteriak-teriak. Tentu pemukul tidak ketinggalan ikut beraksi. Sekali berburu. Puluhan tikus atau berang-berang bisa didapatkan.

Bila panen tiba, setiap petani yang punya sawah luas akan mengadakan syukuran. Para tetangga diundang. Ikan ditangkap atau ayam disembelih. Saya selalu senang. Selain sering dibawa Kakek ke tempat syukuran, saya senang dengan hari-hari di sawah. Anak-anak seluruh kampung mengalihkan tempat bermain ke sawah. Ada yang membuat baling-baling, bermain musik dengan terompet-terompet kecil dari batang padi, atau berburu burung beker. Saya pernah mengikuti seluruh permainan itu. Saya bermain dengan anak dari kelompok mana saja. Setiap orang di kampung saling mengenal, termasuk anak-anak.

3. Unsur : Penokohan

Simpulan dan bukti : 
Tokoh saya, kakek, penduduk

Kutipan cerpen :  
Saya merasa waktu itu Kakek adalah orang yang dihormati oleh penduduk kampung. Siapa pun akan mengangguk hormat apabila bertemu Kakek. Di sawah, saat mengontrol, air Kakek menjadi tempat bertanya apabila ada masalah. Dan Kakek adalah orang yang memutuskan apakah tikus atau berang-berang yang mulai merusak itu harus diburu segara atau tidak.

4. Unsur : Struktur

Simpulan dan bukti : 
Orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, resolusi

Kutipan cerpen :

Orientasi : 
Terletak pada paragraph 1 hingga paragraph 9.

Rangkaian peristiwa : 
Terletak pada paragraph 10 hingga paragraph 16.

Komplikasi : 
Terletak pada paragraph 17 hingga paragraph ‘Kakek meninggal tidak lama kemudian. Kematian kakek tidak mendatangkan perhatian yang besar dari penduduk. Saya sedikit … apa yang mereka lakukan.

Resolusi : 
Terletak pada ‘Keberhasilan pertanian dan pabrik itu memberi kemewahan tersendiri bagi kampung saya. …  Yang tidak punya ijin, berdagang kayu sembunyi-sembunyi.

Saya hanya bisa mencatat peristiwa-peristiwa seperti itu tanpa mengerti apa yang telah terjadi. Seperti remaja lain di kampung, saya kebingungan dengan banyak hal. Satu hal yang pasti, kita harus lebih dekat bersahabat dengan alam agar alam lebih bersahabat dengan kita. Pohon memang keramat, harus dihargai, dihormati, dijaga dipelihara. Tanpa pohon bencana akan Iebih sering terjadi menimpa kita. Mbah Jayasakti mestinya berubah menjadi kesadaran ilmu. Kakek benar, banyak orang cuma merasa pintar padahal tidak.  

5. Unsur : Alur

Simpulan dan bukti : 
Alur maju

Kutipan cerpen : 
Cerpen Pohon Keramat menceritakan mengenai sejarah Gunung Beser, masa kecil tokoh saya, pembukaan hutan Gunung Beser, hingga bencana yang melanda warga kaki bukit Gunung Beser.

Kesimpulan :
Unsur cerpen terdiri dari latar, sudut pandang penceritaan, karakter (tokoh), alur/plot/struktur. Latar dari cerpen Pohon Keramat adalah daerah kaki bukit yang subur; sudut pandang penceritaan adalah sudut orang pertama; penokohan adalah tokoh saya, kakek, penduduk; dan strukturr adalah orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, dan resolusi.


Baca Juga

Demikianlah Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 61 62 Menyimpulkan unsur-unsur cerita pendek "Pohon keramat" Bab 3 Menyusun Cerita Pendek ini. Kaka menyarankan sebelum membaca dan menulis kunci jawaban yang kami berikan ini agar adik-adik membaca cerpen Pohon Keramat terlebih dahulu, dengan membacanya kalian dapat membuktikan kebenaran jawaban yang kami bagikan ini. Kunci jawaban alternatif yang kami bagikan ini merupakan hasil mengutip isi cerita pendek berjudul pohon keramat. 

Terima kasih 

Posting Komentar untuk "Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 61 62 Pohon Keramat"